LK 3.1 Menyusun Best Practices PPG DALJAB 2
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Lokasi
|
UPTD
SDN 3 Sukahaji |
Lingkup
Pendidikan |
Sekolah
Dasar |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan
minat peserta didik pada pembelajaran Tema 5 (Wirausaha) Subtema 3,
pembelajaran ke 1, IPS mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). |
Penulis
|
|
Tanggal
|
23
November 2022 |
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
|
1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis,
terdapat beberapa temuan yang menjadi latar belakang permasalahan rendahnya
minat peserta didik kelas VI pada muatan pelajaran IPS dalam Tema 5
(Wirausaha), subtema 3, pembelajaran ke - 1. Rendahnya minat peserta didik ditandai dengan
rendahnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kondisi
tersebut disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: a. Guru tidak menggunakan
model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). b. Guru terlalu
mengandalkan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah. c. Guru tidak membuat
media pembelajaran untuk menarik minat peserta didik. d. Sumber belajar hanya
terpaku pada buku teks. e. Peserta didik belum
terbiasa berdiskusi dan presentasi. Untuk mengatasi mengatasi
permasalahan tersebut, yang menjadi salah satu alternatif solusi yakni dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 2. Argumen praktik ini penting untuk dibagikan. Minat belajar peserta didik merupakan hal utama yang
membuat peserta didik merasa tertarik untuk belajar, jika minat peserta didik
rendah tentu akan mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam memahami
pelajaran dan hasil belajarnya. Rendahnya minat peserta didik akan menjadikan
kegiatan pembelajaran monoton dan tidak bermakna. Melalui penerapan model pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student centered) yakni Problem Based Learning (PBL),
penulis dapat meningkatkan
keaktifan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Praktik
pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL ini diharapkan bisa menjadi
referensi bagi rekan-rekan guru lain yang memiliki permasalahan yang serupa,
dengan tujuan untuk meningkatkan minat peserta didik pada muatan pelajaran
IPS dalam pembelajaran tematik ataupun pada muatan pelajaran lainnya. 3. Peran dan tanggung jawab penulis. Penulis berperan sebagai guru kelas VI yang mempunyai tanggung jawab
untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan merefleksi kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas. Penulis sebagai guru bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, harus mampu untuk mengembangkan potensi peserta didik,
mencapai tujuan dalam pembelajaran, dan hasil belajar peserta didik bisa
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat,
|
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, maka tantangan
yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik Terdapat beberapa peserta didik yang belum terbiasa
melaksanakan kegiatan berdiskusi dan presentasi. Adanya rasa kurang percaya
diri pada peserta didik dalam mengungkapkan pendapat dan masih gugup berbicara
di depan kelas.
2. Fasilitas Kurangnya fasilitas untuk menampilkan media yang perlu
menggunakan perangkat laptop dan proyektor. Penulis meminjam perangkat
tersebut dari sekolah lain yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik,
guru, rekan sejawat yang bertindak sebagai observer, dan juga rekan untuk
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
Tantangan tersebut menuntut guru supaya dapat
mengatasi hal yang terjadi dalam praktik pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan. |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
|
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan. A. Pemilihan Model
Pembelajaran Strategi yang dilakukan oleh penulis dalam pemilihan
model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan
karakteristik materi pembelajaran. Penulis memilih model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Pelaksanaan model pembelajaran ini yaitu dengan
menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, bahan ajar, media
pembelajaran, LKPD, dan instrumen penilaian. B. Penggunaan
Metode dan Media Pembelajaran Selain menerapkan model
pembelajaran PBL untuk meningkatkan minat peserta didik, untuk mengatasi
tantangan yang ada penulis memaksimalkan peserta didik yang mampu bertanggung
jawab menjadi tutor sebaya dalam kegiatan diskusi dengan membentuk kelompok
yang heterogen. Menggunakan metode diskusi, penugasan, presentasi, dan
tanya-jawab agar peserta didik terbiasa dan percaya diri untuk menyampaikan
pendapatnya. Penulis juga menggunakan media pembelajaran berupa video interaktif
untuk meningkatkan antusias dan atensi peserta didik dalam pembelajaran
tematik dengan muatan pelajaran IPS. 2. Strategi yang digunakan. Strategi yang digunakan yaitu dengan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Kelebihan model pembelajaran ini adalah sebagai
berikut: a. Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan keaktivan peserta didik. b. Problem Based Learning (PBL) dapat membantu
peserta didik menghubungkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan
permasalahan yang disajikan. c. Problem Based Learning (PBL) dapat
mengembangkan pengetahuan baru yang dimiliki peserta didik dan lebih bertanggung
jawab dalam pembelajaran. d. Problem Based Learning (PBL) dapat
mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan merefleksi diri peserta didik.
3. Proses pelaksanaan
aksi.
Langkah utama
yang dilakukan adalah menyediakan perangkat ajar yang telah disusun dan
menyediakan fasilitas yang mendukung pembelajaran, sehingga dapat terlaksana sesuai
dengan rencana. Selain itu, melakukan pengkondisian peserta didik agar sesuai
dengan sintak-sintak dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) agar pembelajaran
terlaksana dengan baik dan efektif. Proses penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dalam KBM yaitu: Tahap
1 – Mengorientasikan siswa kepada masalah Kegiatan: 1.
Guru membagikan LKPD. 2.
Peserta didik menyimak tayangan
video pengantar mengenai permasalahan yang harus didiskusikan dan materi yang
akan dipelajari. Tahap
2 – Mengorganisasi siswa untuk belajar Kegiatan: 3.
Guru membagi peserta didik
menjadi enam kelompok. 4.
Guru mengintruksikan peserta
didik untuk mendiskusikan permasalahan dan materi yang dipelajari dengan
kelompok masing-masing. Tahap
3 – Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Kegiatan: 5.
Peserta didik berdiskusi untuk
mengatasi permasalahan dan mengerjakan tugas-tugas yang terdapat dalam LKPD. 6.
Guru berkeliling ke
masing-masing kelompok peserta didik secara bergantian untuk mengawasi dan
memfasilitasi peserta didik bila ada yang tidak dipahami dalam berdiskusi. Tahap
4 – Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Kegiatan: 7.
Perwakilan peserta didik dari
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 8.
Guru maupun peserta didik dari
kelompok lain memberikan tanggapan serta apresiasi. Tahap
5 – Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Kegiatan: 9.
Guru dan peserta didik
mengevaluasi hasil diskusi dan presentasi. 10. Guru
memberi penguatan mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Yang
terlibat dalam pelaksanaan aksi ini adalah penulis sebagai guru kelas VI,
peserta didik, rekan sejawat yang mengobservasi dan mendokumentasikan
kegiatan pembelajaran, dan kepala sekolah.
Sumber
daya yang ada di sekolah berupa ruangan kelas, tempat duduk yang disesuaikan
untuk enam kelompok, proyektor, laptop, dan speaker sebagai fasilitas
pendukung untuk menampilkan media video interaktif.
|
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan?
|
1.
Dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan. Dampak dari penerapan langkah-langkah model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang telah dilakukan yaitu
dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran tematik dengan
muatan pelajaran IPS. Meningkatnya minat ini dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya keaktivan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. 2.
Hasil pelaksanaan aksi. Hasil belajar yang diperoleh dari penugasan dalam LKPD
dan soal evaluasi individu menunjukkan hasil yang baik. Sebagian besar
peserta didik mendapatkan nilai melampaui KKM. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan, berjalan dengan
efektif. 3.
Respon dari orang lain. Peserta didik, rekan sejawat, dan kepala sekolah
memberikan respon yang positif. Peserta didik dapat merasakan pembelajaran
yang lebih menarik dan berbeda dari sebelumnya, rekan sejawat yang menyatakan
pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan RPP yang disusun, dan
kepala sekolah mendukung pembelajaran dengan menerapkan model PBL disertai
media video interaktif. 4.
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan. Keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh
kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi
yang akan diajarkan, serta kemampuan guru untuk memfasilitasi dan
mengembangkan potensi peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang
berkaitan degan kehidupan sehari-hari. Dan faktor-faktor lainnya yang terlalu
banyak jika disebutkan, yang dapat menjadikan pelaksanaan praktik pembelajaran dapat berlangsung kondusif, efektif, dan
terdokumentasi dengan baik. |