KB 1. Ragam Teks Dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks 1. Ragam teks adalah pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk teks di antaranya. 2. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu. 3. Teks deskripsi adalah tipe teks yang memiliki tujuan sosial untuk menggambarkan suatu objek/benda secara individual berdasarkan ciri fiksinya. 4. Teks prosedur adalah jenis teks yang lebih menekankan pada aspek bagaimana melakukan sesuatu, yang dapat berupa salah satunya percobaan atau pengamatan 5. Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan dalam angan-angan. Teks tanggapan terbagi menjadi dua yaitu teks eksposisi dan teks eksplanasi. 6. Teks Eksposisi adalah teks yang berisi paparan gagasan atau usulan sesuatu yang bersifat pribadi. 7. Teks Eksplanasi adalah Penjelasan tentang proses terjadinya fenomena alam, sosial,ilmu pengetahuan dan budaya. 8. Teks Cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa dalam satu rangkaian waktu. Teks cerita ulang terdiri dari teks cerita ulang, anekdot, dan eskemplum. 9. Teks Cerita ulang adalah teks yang memiliki tujuan menceritakan kembali peristiwa pada masa lalu agar tercipta semacam hiburan atau pembelajaran berdasarkan pengalaman masa lalu bagi pembaca atau pendengarnya. 10. Anekdot adalah cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, di akhir teks Anekdot terdapat reaksi kejengkelan atau reaksi konyol terhadap pengalaman sang tokoh. 11. Eksemplum adalah teks yang memiliki tujuan menilai perilaku atau karakter dalam cerita. 12. Naratif adalah teks yang masalah dan pemecahan masalah tidak menyatu dalam satu struktur teks seperti pada teks penceritaan ulang, anekdot, dan eksemplum. 13. Teks Normatif adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau peraturan yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan hukum atau undang-undang. 14. Satuan bahasa pembentuk teks terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf: 15. Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen dasar (klausa, frase, maupun kata) dan intonasi final. 16. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas. 17. Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu kalimat terikat. 18. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas yang disebut juga sebagai kaliat setara. 19. Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap. 20. Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja, atau keterangan saja. 21. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif yang dalam ragam tulis diberi tanda titik. 22. Kalimat introgatif adalah kalimat yang mengandung intonasi introgatif, yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda tanya. 23. Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang mengandung intonasi imperatif yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda seru. 24. Kalimat aditif adalah kalimat terikat yang bersambung pada kalimat pernyataan, berupa kalimat lengkap atau tidak. 25. Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang bersabung pada kalimat pertanyaan, berupa kalimat lengkap atau tidak. 26. Kalimat interjektif adalah kalimat yang dapat terikat atau tidak. 27. Kalimat inti adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap, bersifat deklaratif, aktif, netral, atau firmatif.Biasanya disebut kalimat dasar. 28. Kalimat noninti adalah kalimat hasil pengubahan dengan berbagai proses transforasi; pemasifan, pengingkaran, penanyaan, pemerintahan, pelepasan, dan penembahan. 29. Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal. 30. Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk oleh klausa nonverbal sebagai kontituen dasarnya. 31. Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau kalimat yang dapat memulai sebuah paragraf, wacana tanpa konteks lain yang memberi penjelasan. 32. Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap. 33. Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok pembahasan. 34. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. 35. Gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan pokok. 36. Kalimat utama merupakan kalimat yang menjadi tempat dirumuskannya gagasan pokok. 37. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjadi tempat dirumuskannya gagasan penjelas. 38. Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan pokoknya terletak di awal paragraf. 39. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan pokoknya terletak di akhir paragraf atau pada kalimat. 40. Paragraf kombinasi : paragraf yang gagasan pokoknya terletak di awal dan di akhir kalimat. 41. Paragraf deskriptif : tidak memiliki kalimat utama dan gagasan pokonya tersebar. 42. Paragraf naratif : tidak memiliki kalimat utama dan gagasan pokonya tersebar. KB 2. Struktur, Fungsi Dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi 1. Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang. 2. Denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut. 3. Konotatif adalah bukan makna sebenarnya, mempunyai makna tautan 4. Ekspresif yaitu membayangkan suasana pribadi pengarang. 5. Sugestif bersifat mempengaruhi pembaca. 6. Tema merupakan ide atau gagasan yang ingin di sampaikan pengarang dalam ceritanya. 7. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita. 8. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual. 9. Alur maju atau bisa disebut progresif adalah sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir cerita. 10. Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi klimaks di awal cerita. 11. Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks, kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. 12. Latar merupakan salah satu unsur yang turut membangun isi dari sebuah cerita. Sebuah cerita harus jelas tempat, ruang, dan suasana cerita itu berlangsung. 13. Amanat adalah suatu pesan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui sebuah tulisan atau cerita. 14. Orientasi berisi pengenalan tokoh ataupun latar cerita. 15. Komplikasi : cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. 16. Resolusi merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh. 17. Koda berisi pesan moral terkait dengan cerita yang telah disampaikan 18. Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan disampaikan secara turun-temurun. 19. Mite yakni cerita tentang suatu kepercayaan, misalnya tentang para dewa. 20. Sage yakni cerita tentang kehidupan raja dan kepahlawanan. 21. Legenda yakni cerita asal-usul suatu tempat, binatang, dan benda-benda lainnya. 22. Fabel yakni cerita yang bertokohkan binatang. 23. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang menurut wujud fiksinya berbentuk pendek. 24. Cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi keteladanan kepada banyak orang. 25. Puisi rakyat merupakan jenis puisi yang berkembang pada kehidupan masyarakat sehari-hari; sebagai suatu tradisi masyarakat setempat. 26. Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri dari sampiran dan isi. 27. Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh empat larik pada setiap baitnya. 28. Puisi baru disebut juga puisi bebas. Puisi baru merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku kata, ataupun pola rimanya. 29. Diksi adalah pilihan kata pada puisi. 30. Pengimajian didefinisikan sebagai kata atau susunan kata yang dapat menimbukan imajinasi. 31. Kata konkret berfungsi untuk membangkitkan imajinasi pembaca. 32. Majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan, mempertentangkan, melakuka perulangan dengan benda atau kata lain. 33. Rima adalah bunyi dalam puisi. 34. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diekspresikan dengan menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas di hadapan penonton. 35. Kompetensi Dasar Teks Fiksi yang ada di sekolah dasar merupakan jabaran dari kompetensi inti yang memuat tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. KB 3. Struktur, fungsi dan kaidah kebahasaan teks nonfiksi 1. Proses menulis ada lima tahapan yaitu pramenulis, menulis, merevisi, mengedit, dan mempublikasikan. 2. Teks nonfiksi adalah karya seni yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya. 3. Teks faksi merupakan teks yang ceritanya berbentuk kisah berbasis kejadian sebenarnya. Contoh biografi 4. Esay merupakan bentuk tulisan yang mendorong penulisnya untuk menguji ide yang mereka miliki mengenai suatu topik. 5. Reviu terhadap buku/bab buku/artikel adalah upaya untuk membaca secara seksama kemudian melakukanevaluasi terhadap buku/bab buku/artikel yang dibaca tersebut. Terdiri beberapa bagian diantaranya: pendahuluan, ringkasan, inti reviu, dan simpulan. 6. Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Struktur umum artikel ilmiah polanya APeMTeP (Abstrak, Pendahuluan, Metode Penelitian, Temuan, dan Pembahasan). Berikut yang termasuk artikel ilmiah. 7. Teks narasi sejarah merupakan jenis teks nonfiksi yang berisi tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya. 8. Surat adalah sebuah alat untuk berkomunikasi secara tertulis dengan menggunakan persyaratan khusus yang khas sesuai dengan aturan surat-menyurat. 9. Dalam kemampuan menulis teks nonfiksi, selain siswa dibiasakan untuk menulis dengan sikap yang benar juga siswa harus meguasai teknik menulis kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan merangkaikan kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat dirangkai menjadi paragraf dan yang terakhir paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah wacana. KB 4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak 1. Sastra anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur anak anak. 2. Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggali, menghayati karya sastra yang sesuai dengan anak-anak, sehingga tumbuh kecintaan, kesenangan dan penghargaan terhadap karya sastra. 3. Apresiasi sastra anak di sekolah dasar dibagi dua yaitu apresiasi sastra secara reseptif dan apresiasi sastra secara ekspresif/produktif. 4. Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah kegiatan bersastra yang dilakukan oleh peserta didik dengan cara menghargai, menikmati, menilai dan menekuni terhadap karya sastra yang dibacanya, baik karya sastra anak itu berbentuk puisi, prosa maupun drama. 5. Apresiasi ekspresif/produktif merupakan apresiasi karya sastra yang menekankan pada proses kreatif dan penciptaan. 6. Pendekatan dalam mengapresiasi sastra anak melalui pendekatan emotif, didaktis dan analitis 7. Pendekatan emotif : pendekatan yang berusaha menemukan unsur emosi atau perasaan pembaca. 8. Pendekatan didaktis : pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan, evaluatif, maupun sikap pembaca. 9. Pendekatan analitis : pendekatan yang berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan. 10. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, rasa, nada, amanat, diksi,imajeri,pusat pengisahan, gaya bahasa, ritme atau irama dan rima. 11. Unsur instrinsik prosa diantaranya plot, penokohan, latar atau setting,tema, pesan atau amanat, sudut pandang dan konflik. 12. Unsur instrinsik drama terbagi kedalam unsur pertunjukan dan unsur cerita. 13. Unsur pertunjukkan terdiri atas pemain, pentas, sutradara, penonton. 14. Unsur cerita terdiri atas perwatakan, dialog, latar, alur. 15. Jenis Sastra anak-anak di sekolah dasar terdiri dari buku bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi, fiksi ilmiah, sastra tradisional, puisi, biografi, dan otobiografi. 16. Pembelajaran sastra di sekolah dasar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra. 17. Kegiatan mengapresiasi karya sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya, dan lingkungan hidup. 18. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. |