Unsur - Unsur dan Struktur Puisi
Pegertian Puisi
Pernah dengar Puisi ? Indah bukan? yap kali ini arsips akan membahas mengenai puisi, Apa yang dimaksud dengan puisi? Pengertian puisi secara umum adalah suatu karya sastra tertulis yang dimana isinya merupakan ungkapan-ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang inda dan bermakna emantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.Jenis-Jenis Puisi
Jenis puisi dikelompokkan berdasarkan jamannya. Mengacu pada pengertian puisi ynag telah di sebutkan di atas, berikut adalah beberapa jenis puisi itu:A. Puisi Lama
Puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan seperti; jumlah kata dalam barisnya, jumlah baris dalam satu bait puisi, persajakan, jumlah dari suku kata dalam setiap baris, dan irama puisi.Beberapa contoh puisi yang termasuk dalam puisi lama diantaranya adalah sebagi berikut :
Mantra : yaitu ucapan-ucapan atau kata - kata yang dipercaya memiliki kekuatan magis.
Pantun : yaitu slah satu dari bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab-ab.
Karmina : yaitu pantun kilat dimana bentuknya lebih pendek dari pantun biasa.
Seloka: yaitu pantun yang berkait berasal dari Melayu klasik yang biasanya berisi pepatah.
Gurindam :yaitu jenis puisi yang terdiri dari dua bait, dan tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama.
Syair : yaitu biasanya jenis puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama.
Talibun, yaitu jenis pantun yang barisnya lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-abc.
B. Puisi Baru
Apakah Puisi baru ? Puisi baru merupakan jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Berikut adalah beberapa yang termasuk dalam puisi baru diantaranya :Balada : adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan, yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
Himne (gita puja) : adalah sejenis nyanyian pujaan, yang biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.
Ode : adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius.
Epigram : adalah puisi yang biasanya berisi tentang tuntunan/ ajaran hidup.
Romansa : adalah salah satu jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Elegi : adalah syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan - ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
Satire : adalah jenis puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
Distikon : adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi dua seuntai).
Terzina : adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi tiga seuntai).
Kuatren : adalah puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi empat seuntai).
Kuint : adalah jenis puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi lima seuntai).
Sekstet : adalah jenis puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi enam seuntai).
Septima : adalah jenis puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh seuntai).
Oktaf/Stanza : adalah jenis puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris (puisi delapan seuntai).
Soneta : adalah jenis puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.
C. Puisi Kontemporer
Pengertian puisi kontemporer Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Jenis puisi kontemporer akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya terdapat pada jenis pusi - puisi lama dan baru.Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer diantaranya adalah;
Mantra : adalah puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.
Mbeling : adalah puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan umum dalam puisi.
Konkret : adalah puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
Unsur-Unsur Puisi
Secara umum, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur berikut, kata, larik, bait, bunyi dan makna. Kelima unsur puisi ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi.1. Kata
Unsur utama dari terbentuknya puisi adalah kata. Pemilihan kata yang tepat dan baik sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur puisi yang lain.
2. Larik/Baris
Larik atau baris menjadi unsur penting puisi berikutnya. Sebuah larik bisa berupa satu kata saja, bisa berbentuk frase atau bisa pula seperti sebuah kalimat utuh. Pada jenis puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik adalah empat buah, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
3. Bait
Bait merupakan sebuah kumpulan larik/baris yang tersusun secara harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, biasanya jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
4. Bunyi
Unsur- unsur puisi yang lainnya adalah bunyi. Unsur bunyi pada penyusunan puisi dan pembacaan puisi dibentuk oleh dua faktor, yaitu rima/sajak dan irama/ritme.
Rima atau persajakan adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Irama atau ritme adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.
5. Makna
Makna adalah unsur puisi yang mengandung tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait.
Struktur Puisi
A. Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal, seperti dibawah ini :1. Tema/ Makna
Tema/malna merupakan unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.
2. Rasa
Rasa adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan denganbacgroud atau latar belakang dari sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.
3. Nada
Nada merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.
4. Tujuan
Tujuan / maksud atau amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan oleh penyair kepada audiensnya.
B. Struktur Fisik
Struktur fisik puisi disebut dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini;1. Perwajahan Puisi (tipografi)
Tipografi merupakan bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwajahan (tipografi) puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan dari isi puisi itu sendiri.
2. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata - kata yang dilakukan oleh penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek yang sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair.
3. Imaji
Imaji adalah susunan kata -kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi sseorang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga puisinya dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami oleh penyair.4. Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata -kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya berbentuk kiasan, contohnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kebekuan jiwa.
5. Gaya Bahasa
Adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek serta konotasi tertentu dengan bahasa yang figuratif sehingga mengandung banyak makna dan arti. Gaya bahasa puisi ini disebut juga dengan majas atau metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan lain-lain6. Rima/ Irama
Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi.itulah sedikit mengenai Pengertian Puisi, Jenis Puisi, Unsur - Unsur Puisi dan Struktur Puisi, semoga dapat menambah wawasan kita.