Contoh Cerpen Anak Tema Kejujuran : Kejujuran Wina
Cerpen kejujuran Wina adalah cerpen yang ditulis oleh Frassisca Emilia, berikut adalah isi cerpennya.
Kejujuran Wina
Menjelang malam hari, di sebuah rumah di Banyumanik, Semarang, seorang siswa kelas 6 SD, Wina, baru ingat kalau besok pagi harus mengumpulkan tugas menulis cerpen. Wina lalu mencoba mengerjakan tugas itu. Namun hanya beberapa kalimat yang berhasil ia selesaikan. Selanjutnya buntu.
Pandangan bulan lalu tertuju pada tumpukan majalah di rak buku. Ada beberapa majalah tua koleksi ibunya. Wina tiba-tiba pendapat akal. Iya tahu di majalah itu ada kolom untuk anak-anak yang memuat cerita anak. Wina lalu memilih salah satu cerita, Ia menyalin cerita itu.
Esok paginya di kelas, Wina segera mengumpulkan tugasnya kepada ada Boy, si ketua kelas. Tere teman sebangkunya Lalu menyapu Wina " cerpenmu sudah selesai, Wina?"
"Eemm...., Sudah, tera," jawab Wina ragu." Aku menyalin dari majalah tua ibuku, tapi jangan bilang siapa-siapa, ya ?" Bisik Wina.
Tera terbelalak " lho, ? Hitung namanya kamu jadi plagiator, Win!"
Plagiator?" Rina balik bertanya.
"Iya, kamu mencontek karya orang lain berarti kamu plagiator"
"Tapi, ini hanya untuk tugas sekolah,"kilah Mina
" tetap saja plagiat,Win! Tidak baik!" Tegas tera.
Bel masuk jam pelajaran pertama berbunyi. Wina tidak dapat berkonsentrasi sepanjang pelajaran. Ucapan Tera tentang plagiat or tadi terus mengusiknya.
Saatnya Bu indi masuk ke kelas. Wina gemetar menahan degup jantungnya yang berdetak hebat. Bu indi masuk kelas dengan membawa setumpuk kertas tugas menulis cerpen yang telah dikumpulkan melalui Boy, ketua kelas. Bu indi memang meminta tugas dikumpulkan lebih awal agar beliau punya waktu untuk membaca dan memeriksa pekerjaan murid-muridnya.
"Ibu, sudah membaca cerita-cerita kalian. Ada 1 cerpen yang bagus sekali." Bu indi diam sejenak. " Wina tolong maju dan bacakan cerpenmu, ya!"
Wina terkejut. Iya lalu berjalan ke depan kelas dengan kepala tertunduk.
Bu indi menyerahkan kertas tugasnya. " Silakan baca".
Wina tiba-tiba memberanikan diri berkata" maaf, bu sebenarnya cerpen ini bukan karya saya. Saya menyalinnya dari sebuah majalah lama."
Terdengar helaan napas Bu Indi. Ruang kelas mendadak senyap.
"Baiklah, kembalilah ke bangku mu Wina," kata Bu indi.
" anak-anak mengambil karya orang lain dan diakui sebagai milik sendiri itu namanya menjiplak atau plagiat itu perbuatan yang tidak baik," kata Bu indi.
Wina menunduk semakin dalam.
" namun Ibu juga menghargai kejujuran Wina. Butuh keberanian besar untuk mengakui kesalahan. Winda telah bersikap sportif, namun Wina tetap harus mengumpulkan tugas cerpen buatan sendiri Besok pagi."
Wina mendesah lega karena mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Iya berjanji ji-hyo akan mengumpulkan cerpen karyanya sendiri tepat waktu seperti yang diminta Bu indi.\