Pentingnya Pendidikan Karakter
Pentingnya Pendidikan karakter dalam dunia pendidikan dan bangsa kita saat ini yang dilanda krisis moral. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan yang tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di berbagai media yang kita lihat sehari-hari. Persoalan yang tengah muncul di tengah masyarakat seperti korupsi, kekerasan dan tindakan premanisme, kejahatan seksual, kerusuhan, pola hidup konsumtif, politik yang tidak kondusif, krisis keteladanan menjadi hal yang hangat diperbincangkan di media masa dan keseharian kita. Sungguh sangat memprihatinkan, untuk itu perlu adanya pendidikan karakter untuk merubah itu, Pendidikan karakter juga diartikan sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya.
Dari paparan diatas maka sungguh sangat penting pendidikan karakter itu sendiri, yang kini diaplikasikan dalam perubahan kurikulum yang kita gunakan saat ini yakni kurikulum yang mengutamakan karakter, untuk memperbaiki bangsa kita agar memiliki moral atau karakter yang baiak (good caracter).
Pentingnya Pendidikan Karakter
Karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki Akhlaq, moral, dan budi pekerti yang baik. Mengingat itu semua sangat penting harus di awali dari dunia pendidikan, memulai dari Sekolah Dasar (SD) dimana pendidikan dasar di mulai , bahkan dari usia dini (TK/PAUD).Mencetak anak yang berprestasi secara nalar memang tidak mudah, tapi mencetak anak bermoral jauh lebih sulit dilakukan, apalagi dengan perkembangan teknologi canggih yang semakin cepat dan pesat, yang tentunya berdampak terhadap perkembangan anak. Pendidikan karakter telah menjadi perhatian banyak pihak, pemerintah misalnya, pemerintah telah mengagendakan pentingnya pendidikan karakter diterapkan di sekolah-sekolah dan telah menjadi kebijakan nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Hampir semua sepakat bahwa krisis moral yang melanda generasi bangsa ini diakibatkan telah melemahnya nilai-nilai moral bangsa dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diduga disebabkan oleh kurang berhasilnya pendidikan yang membina karakter di sekolah. Pendidikan formal dewasa ini lebih dominan mengembangkan aspek kognitif saja dari pada moral atau karakter.
Karakter tidak berfungsi dalam ruang hampa, karakter berfungsi dalam lingkungan sosial. Sebuah lingkungan seringkali menindas kepedulian moral kita. Lingkungan sosial terkadang bahkan meciptakan keadaan yang membuat banyak atau sebagian besar orang merasa bodoh jika melakukan hal-hal bermoral. (Thomas Lickona, 2013: 88).
Berdasar dari beberapa sumber mengenai pentingnya pendidikan karakter di atas, sejatinya memberikan motivasi serta pencerahan bagi pemerintah, para pendidik, insan akademik serta stakeholder pendidikan pada umumnya untuk segera sadar dan bangkit berupaya mencari solusi agar pendidikan karakter ini dapat diimplementasikan dengan segera di sekolah/ madrasah dan juga di rumah. (Amirullah Syarbini, 2012:21).
Seluruh warga Indonesia harus segera menyelamatkan diri dengan mencetak sumber daya manusia yang berkarakter unggul sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya dan falsafah bangsa. Begitu pentingnya karakter maka dari itu perlu adanya pendidikan karakter agar dapat menciptakan manusia yang benar-benar manusia.