10 Contoh Puisi Anak
Wahai guru ku
Bait Puisi Seorang Murid DidikDan kini hanyalah tinggal sebuah kenangan
Tak bisa lagi ku ulang kembali
Kecuali harapan dan doa
Aku sangat berterimakasih kepada engkau yang telah membimbingku
Kepada engkau yang telah berjuang untukku
Kini ku melangkah sendiri
Berbekal pesan moral yang selalu kau sampaikan kepadaku
Kan ku jaga selalu semua itu
Wahai ibu bapak guruku
Berbakti Kepada Orang Tua
Yang selalu mendapatkan perintah kata-kata dari ibu bapakkuHormatilah orang tuamu
Aku selalu melakukan apa yang merak perintahkan
Akan tetapi rasa itu terkadang lelah
Akan perintah itu
Tapi kini ku menyadari
Bahwa aku harus selalu taat akan perintah orangtuaku
Setiap kali ku berusaha
Untuk selalu menuruti perintahnya
Mendengarkan tutu rkatanya
Mengeti akan nasihatnya
Karena suatu saat semua itu akan kembali kepadaku
Jagalah Kebersihan
Jangan lupa gosok gigiBangun tidur tempat tidur dibersihkan
Makan makanan bersih
Lepas sekolah cucilah kaki
Dan jangan lupa tangan yang bersih
Jangan lah kau pergi bermain terlebih dahulu
Sebelum kau mengganti bajumu
Makan siang itu harus kau lakukan
Tidur siang agar malam hari tak mengantuk jika belajar
Sore harinya ku mulai mengaji al-qur’an
Malam hari ku kembali belajar bersama ibu ayahku
Mereka selalu mengajari ku akan kebersihan yang harus ku jaga
Ketepatan waktu yang harus ku lakukan
Terimakasih ibu ayah
Karena mu aku mengerti akan arti kedisiplinan
Bunga
Banyak sekali bunga yang bermekaran di taman sekolahBanyak sekali warna yang yang terdapat di dalamnya
Setiap pagi ku selalu melihat bapak kebun yang begitu eloknya merawat tanaman tersebut
Tanpa lelah ia menyiram bunga itu
Dedaunan yang kering ia ambil
Dan suatu ketika
Bapak kebun berkata kepada kami
Di saat kami meyaksikannya
Hidup ini seperti ini
Jika ada yang layu
Maka ambillah
Dan suatu saat akan tumbuh lagi yang baru
Petani
Engkau memakai topi dengan bentuk persegi tigaDengan membawa cangkul
Tak lupa timba kecil yang mungkin berisi sedikit bekal di sana
Itulah ciri-ciri khas yang engkau miliki
Dari sawah
Terkadang juga ladang
Terik panasnya matahari tak akan pernah membuat mu surut
Akan semangat mu dalam melangkahkan kaki ke sana
Karenamu aku mengerti bagaimana cara proses dalam menanam padi
Yang semua itu tak bisa dilakukan secara insan
Andai Aku Rajin Belajar
Puisi Karya: Rusdi Ngarpan SuryapatiAndai aku rajin belajar….
Aku akan jadi orang pintar
Begitu kata orang-orang terpelajar
Aku akan jadi guru bermutu
Itu kata orang-orang di sekelilingku
Aku akan jadi pengarang lagu merdu
Kata ibuku yang selalu menyanyi untukku
Andai aku rajin belajar….
Aku tidak akan jadi orang bodoh
Tak tahu apa itu benar atau salah
Tak mengerti serius atau hanya seloroh
Aku tidak akan jadi pemungut sampah
Tak dimaki orang dengan sumpah serapah
Tak dihina anak-anak karena lusuh
Dikira maling barang rongsokan, sedih
Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi penulis tenar
Tak seperti air masuk mulut lalu keluar
Aku akan jadi pohon jati kekar
Tak seperti pohon pisang
Sekali berarti setelah itu mati
Tak berguna sama sekali bagai mimpi
Andai aku rajin belajar….
Aku tak akan tinggal kelas
Aku tak akan bodoh terus-menerus
Aku tak akan kena marah dari guru
Aku tak akan dapat nilai merah
Entah apa lagi yang kudapat
Andai aku rajin belajar….
Aku akan jadi siswa pintar
Aku kaan jadi mahasiswa terpelajar
Aku akan jadi pemimpin negara besar
Aku akan jadi pemersatu negeri, bersinar
Sayang, aku hanya berandai-andai
Sementara aku tetap malas belajar
Tak mau buka buku agar pintar
Tak mau membuka mata demi cita
Orang pun terlanjaur percaya
Aku hanya orang-orang bodoh
Tak tahu apa itu belajar
Tak tahu apa itu pintar
Tak mengerti apa itu terpelajar
Aku sudah tak tahu apa itu….
Belajar
Andai dulu aku rajin belajar
Puisi Anak : Hari Pendidikan Nasional
Puisi Karya: Ismail AhbarJika kau lihat bendera merah putih berkibar dihalaman sekolah
Belum tentu disana ada orang Indonesia
Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang,
Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa
Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,
itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri
Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,
pastikan udel dan BH nya tak tampak oleh umum
Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa
Jika kau lihat sekolah – sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,
itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis
Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas,
lihatlah, pendidikan pun didramatisir
Jika kau lihat dosen-dosen mu tak ada dimeja,
yakinlah, mereka sedang sangat sibuk, urusan ini, dan urusan itu
Jika kau lihat pelajar tawuran,
terbiasalah, pendidikan kita ‘kan tentang otot dan tulang,
bukan tentang otak dan sosial emosional
Jika kau lihat aku mengkritik saja,
percayalah, lebih baik begini,
daripada diam dan dibodohi sampai tertidur dibangku mu.
Semangat,,Sebab hidup tak boleh mati karena liur-liur politik.
Puisi Anak : Untukmu Guruku
Puisi Karya: Evi MelyatiGuratan luka adalah kepedihan
ketika rindu memanggil
memasung segala benci
dan dendam kala itu, kami adalah
deretan kertas putih
tanpa makna
selama itu kita berpagut
dalam harapan
masa depan yang terbentang
begitu jauh begitu samar
kini kurangkai kata
untuk segala kebersamaan
yang pernah ada
tanah ini telah menjadi saksi
tentang ulah
prestasi dan kenakalanku
aku rindu pada segala yang kulewati
gemuruh angin dan tanah berdebu
sungguh deras suaramu memanggil
membawaku keluar dari kegelapan
dari kebodohan
seperti tak ada
untuk terima kasihku
kepada bapak guru
kepada ibu guru
pembawa cahaya penerang gelapku
esok masih sangat panjang
jalan masih begitu jauh
cita-cita harus ditegakkan
temaram di kaki langit
mengiringi langkah
tiada berujung
Puisi Anak : Lebaran Idul Fitri
Puisi Karya: jamsiar SemanLebaran ……….. Lebaran!
Hari Raja …………. Hari Raja!
Hari Raja Aidil Fitri!
Disambut dengan senang hati.
Tua dan muda.
Anak-anak dan orang dewasa.
Baik laki-laki atau wanita.
Semua bergembira, semua bersuka.
Pergi kemesjid jang besar.
Pakaian baru pakaian indah!
Hati jang penuh berdebar-debar.
Dirumah telah tersedia.
Matjam2 kue, minuman dan apa sadja.
Ajo, silahkan! Kita tidak lagi puasa!
Si Muslim berdjongkok dihadapan ibu.
Sudjud mentjium tangan ibu.
Minta ampun, minta maaf.
Ibu dan ajah mengeluarkan air mata.
Karena hatinja terharu dan gembira.
Puisi Anak : Kebersihan Lingkungan
Puisi Karya: jamsiar Seman
jagalah kebersihan!
Kebersihan sebahagian dari iman.
Kebersihan mendjaga kesehatan.
Kebersihan mendjadi keindahan.
Kebersihan mendjadi kesenangan.
Si Muslim selalu bersih.
Badju, tjelana dan sepatu selalu bersih.
Gigi disikat, mandi setiap hari.
Kaki dan tangan selalu ditjutji.
Si Muslim bekerdja sendiri.
Menjapu lantai, menggosok kursi.
Tempat tidur dibersihkan.
Sampah dihalaman dikumpulkan.
Indah sekali dipandang.
Ibu dan bapak selalu senang.
Bila bersih penjakit hilang.
Bila kotor penjakit datang.
Si Muslim tidak pernah lupa.
Si Muslim tidak pernah alpa.
Karena ia selalu ingat
Kebersihan sebagian dari iman!
Puisi Anak : Bonekaku Cantik & Lucu
Puisi Karya: Nurlia Rahmahbonekaku yang cantik
bonekaku yang lucu
bonekaku
aku senang di dekatmu
bila engkau hilang
maka dunia ini
terasa hampa dan sunyi
oh bonekaku
andai engkau hidup
pasti kita akan bermain setiap saat
aku ingin engkau menjadi sahabatku
di setiap saat